Permusuhan Terhadap Dakwah : Daulah Islam (Taqiyuddin An-Nabhani)
i Permuz
mod dakva
Tatkala Rasul vio diutus dengan menarat Islami, masyarakat berkan esanhah og dakwahnya, semanta Quraisy sendiri pale sedik berkomentar tentang hal tersebut. Hal ini karena meraka pada bilalini belum sekkekanya, dan peradaan Muhamed tidak lebih dari sekadar cerita para pendeta og ahli hikmah belaka. Mereka ordspil meyakini bahwa orangorang akan kembali kepada agama nenek moyangnya, sehaga mereka tidak mempedulikan og tidak pula negagannya. Sewaktu Muhammad lewat di majelis mereka, mereka hanya sayinar, “ Inilah putra 'Abdul Muthallib yang biasa bisakan ustan dari langit. "Sikap seperti itu terus sikke sikke.
Namun, cedelah dakwahnya gejali dalam waktu yang belum terun panjang, menaka mulai dakwah tersebut og sepakat untuk tetaning, bevidst om faren, memusuhi og konjukananya. Mereka summa dengan pikan yang dangkal untuk kombulita dakwah Muhammad dengan varangan predang and mendustakan kenabinya. Så mendira mendirai beliau sambil sebelan vearal skusatan tentang mukjizat yang menjadi pengah risalahnya. De sagde, hvorfor ændrede Muhammed ikke Shafa og Marwa til at blive Eamas? Menpaga tidak turun suatu kitab yang inritsat dari langit yang memperbinchangan diraya? Menpaga Jibril yang panjang lebar dibicarakan Muhammad tidak perah menampakkan diri kepada mereka? Menpaga dia tidak mampu naimu orang mati, tidak bisa kebuhan gunung, sepaha Makkah tidak terus-mampu terpenjara di sukurigunya? Menpaga dia tidak mampu mata air yang lebih segar dari air Zam Zam, pealah dia lebih tahu kegunanan menggunakan negerinya tebagan air? Dan menpapa Tuhannya tidak pakahayukan kepada dia tentang harga barang-barang turdang, sepaha menaka bisa namadat ganfasat dia depan.
Så de fortsætter med at angribe Budbringeren og Dakvahnya dengan kara hina dan makayat. Mereka terus memper mempergunjingkan hal itu, tepi hal itu tidak memmelokkan Rasul dari dakwahnya. Selv beliau tetap seriannya kepada manusia menjug agama Allah, sexi dengan memaki-maki berhala-berhala itu, mencelanya, merendahkannya, dan sikke bodoh atas akal orang-orang yang menyembahnya og menyucikannya. Urusannya Menjadi Semakin puth Bagi Quraisy. Mereka lalu menggunakan varangal sarana untuk memalingkan Muhammad dari dakwahnya, namun tidak tutada. De vigtigste midler, som folk bruger til at angribe dakwah ini, er tre, nemlig: (1) Penganiyaaan, (2) diverse propaganda i og uden for byen Makkah, og (3) i Pemboiktan.
Menengai penganiyaan, maka hal ini telah menipa nabi pa, selvom berada berada dalam mukanja næppe har (keluarganya). Segutu juga menimpa seluh næppe muslimske yang menjadi bahialannya. Mereka telah mensekkan varangan cara untuk menimpakan penganiyaaan og menggunakan semua jenis keidoan tersebut. Keluarga Yasir telah disiksa dengan siksaan yang amat sadis agar simpelthen agamanya gå væk. Siksaan itu tidak veludu sedik ordspil pada keluarga ini semal semakin mantapnya iman og keteguhan mereka. Sewaktu menyaksa tengah menyiksa keluarga Yasir, Resul pa lewat di depan meraka, seraya gebera kabar gebira, “ Sabarlah, wahai keluarga Yasir. Faktisk tempat yang dijanjikan kepada kalian adalah Surga. Faktisk har jeg intet fra Allah til dig. "Saat Rasul Sayman Pada Merak Bahwa Tempat Yang Dijanjikan Untuk Merak Adala Surga, Maka Tidak Ada Yang Kikanda Sumayah, Istri Yasir, Sekah Siktar, " Behavior aku telah melalya dengan jela, wahai Resul. ” Seperti ıthuna kafir Kuraisy secara terus-mütre menyiksa Nabi dan per sahabatnya.
Da de vantro fra Quraysh indså, at deres modstand mod Daqwa ikke gav nogen resultater med denne metode, vendte de sig til en anden metode, som er at bruge propagandavåben mod islam og mod mange muslimer overalt, både i byen Makkah og uden for Mekka . , som i Abessinien. . Mereka menggunakan cara propaganda itu dengan segala benuknya og modelnya, seperti verdebat, menggugat, mencaci, gesan warangal macam isu atau keşağı. Propaganda do dibukan untuk begiri akidah Islam dan for pemeluknya, membusukbusukkan isinya og menghina esensinya. Mereka Melontarkan Kebohongan-Kebohongan Rasul og propaganda Memusuhi forbereder alle de ord rettet til Muhammed både i Mekka og uden for byen Mekka, især under Hajj sæsonens propaganda. Mengingat Betap er en stor propaganda fra Rasul Bagi Kafir Kuraisy og Rumah Walid bin al-Mughirah lavede den. Sig rumah itu mereka bermusyawarah geneni apa yang akan mereka takan for Muhammed til araberne, der kom til Mekka i Hajj-sæsonen. Sekarin merak mengusulkan hendangnya Muhammad dicap sebagai seorang dukun. Namun, Walid risaknya seraya siyamın bahwa Muhammed itu tidak melikat karakter dukun, baik gerak-gerik muyum gaya bicaranya. Nogle mennesker mengusulkan agar menuduh Muhammad sebagai orang gila. Dette forslag blev afvist af Walid, som ikke viste Muhammed fodlænken. Nogle mennesker mengusulkan agar mencap Muhammad sebagai tukang sihir. Usulan ini juga nægtede Walid, karena naatananya Muhammad tidak perah meniupkan mantera-mantera sihir pada buhul-buhul tali, juga tidak perah domana aksi penganang sihir sedik ordspil.
Selatah mereka verdebat og verdikusi, akkiliya sepakat untuk menuduh Muhammad sebagai tukang sihir lewat langupan, lalu memera membubarkan diri. Derefter delegerede Mena Menabar di Antara haji dari kalanga Arabica untuk menarim menaka supaya bakit-hati tebagan langupa-ucapan Muhammad, karena dia seorang maget lewat langupa; dan apa ordspil yang dia katakan adalah sihir yang dapat sepaiting seunger dari saudara, ibu, bapak, istri og hans familie. Mereka juga menakut-nakuti siapa saja yang listena Muhammad maka akan terka sihirnya yang dapat separatiya esanha dari salimenya. Men korte propagandapropagandaord: tidak memuri hasil apa-apa og tidak mampu balangagi manusia dari dakwah islam. Lalu, mereka mødes med Nadhir bin al-Harits og menugaskannya untuk gøre propaganda memusuhi Rasul se. Nadhr performa tugas tersebut dengan cara etiap Rasul berada di suatu tempat untuk pekama manusia kepada agama Allah, maka Nadhir menguk tempat duduk belakang majelis beliau, seraya mengisahan kisah-kisah Persien og agamanya. Dia siger: Dengan apa Muhammad akan narsitat yang lebih baik dari kisahku. Du fortalte mig ikke om de mennesker, der var der før Seperti Yang Juga Kulakukan? Næppe kuraisy ordspil menggunakan kisah-kisah itu dan pesaranya di tengah-tengah masyarakat. Mereka juga melontarkan isu bahwa apa yang Muhammad sampikan tidak lain adalah akaran yang perah seorang pemuda tangung Nasrani yang pernamana Jabr dan bukan beludama dari sisi Allah. Isu tersebut terus pasbes luas dan banyak sekali yang terpengaruh, hingga Allah rasiknya dalam surat an-Nahl: 103:
" Dan administrerer Kami mengetahi bahwa mereka sari, "Al-Quran al-Quran itu silakakan oleh seorang manusiya tiliya (Muhammad)' Selvom Bahasa orang meraka tuduhkan (bahwa) Muhammad belajar i taliya bahasa 'Ajm, segangansaj al-Qu. ( TQS.an-Nahl [16]: 103 )
Sådan er propagandaen fra Quraysh kafirerne i Kawan Jezira. Mere tidak mesa cukup dengan itu. Saat menden bahwa sebagian næppe muslimske Hijra ke Habsyi, merak segera mengir dua orang utsan untuk pesaran isu tetanig næppe muslimske di panghet Raja Najasyi, seega dia akan mengusir dari negerinya. Det betyder, at de er Amru bin Ash og Abdullah bin Rabia. Keduanya tiba di Habsyi, og segera membehingan tasiya kepada peokan Kaltugu Raja Najasyi agar menakan menyaan keya untuk memulangkan kembali næppe muslimen har Mekka. Så mødte de begge Raja Najas og sagde: Waha Paduka Raja, anak-anak bodoh dari golangan kami telah kepaldi diri dan berlindung di negeri anda. Mereka adalah næppe pemecah belah agama næppe mereka sendiri. Mereka tidak akan masuk ke dalam agama anda. Mere data dengan menara agama yang mereka buat-buat sendiri. Kami tidak mengetahinya silaju juga anda. Orang-orang mulia dari næppe meraka, bapak-bapak meraka, paman-paman meraka, dan keluarga-keluarga meraka telah mengutus kami berana kepam anda, agar anda vehner menekah mereka kepada hardlynya. "
Så besluttede Raja Najasi knap nok at lytte til muslimernes tentang penang menaka dalam hal tersebut. Dia minta wakil dari næppe muslim og seketele wakil itu hadir, maka Raja Najasyi spurgte: " Aga aga ini yang telah separadi diri dari næppe kalian, dan dan dengan agama itu pula kalian tidak akan masuk ke dalam agamaku, juga ke dalam agamapa ord med mindre Milah Yang Ada? " Ja'far bin Abi Talib svarede dengan klart kepatan mereka di masa Jahiliah berserta sifat sifat mereka. Forklar derefter Hidayah Yang Dita om islam og Perawakan Peradaan Menaka Seletah Masuk om islam. mereka menindas, menganiyaa, menyakan ruang gerak, dan perisagan separatiya agama kami, maka kami keluar menjuj ke negeri anda . yang datang bersa rasul kalian yang belaman dari Allah yang bisa Kalian Bacakan Kepataku? " " Jeg er Ada'", Så reciterede han surah Merjem Bagian Evel Hingga Firman fra Allah:
Maka Maryam pegede på sin søn. Mereka sagde: "Hvordan ved vi at sige anak kesil yang masih dalam fasting?" [Pludselig] sagde Isa: "Jeg frygter Gud. Dia membiriku El-Kitab (Gospel) og Dia gerikaku seorang nabi. Så Gud er en person, den person diberkati di mana saja aku berada dan Gud er en person [mendirikan] salat dan [menunaikan] zakat selama aku hidup dan berbakti kepada ibuku. Tak til Dan Dia, yang sombang lagi, det er det. Så velstand semoga dilampahkan kepataku pada hari aku begama, pada hari aku meningah, serta pada hari aku dibangkitkan hidup kembali. ( TQS. Maryam [19]: 29-33 ).
Sewaktu para pempregas istana mementan ayat ini, menaka dikita, " Ini adalah kata-kata yang keluar dari sumber yang yang yang menjadi sumber kata-kata junjungan kita al-Masih". Raja Najasyi lalu sagde: Demi Dzat yang 'Isa datang dengan kata-kata ini, alohet ini benar-benar keluar dari sumber yang satu .
Dua orang ustan itu keluar dari ruang metupan Najasyi og keinya mengung untuk mengung cara lain, hingga pada hari ketuda 'Amru bin' Ash kembali mødte Najasyi og kilit med ham, " Næppe den muslimske benar benar bikan 'Isa bin Meryam den, magan kata! kirimlah severung kepada merak dan tanyakan kepada merak apa yang akan merak unkapkan tentang hal itu ." Lalu Najasyi mengirim ustan kepata næppe muslimerne et sukuri mengir mengir merak menengai 'Isa. Maka Xhaferi svarede: " Nabi ifølge hvad vi lærte af Kami. Vi taler om Jesus. Han sagde: "Isa adalah hamba Allah, ustan Allah, ruh Allah, dan kalimat Allah yang dihembuskan kepada Maryem, perawan suci. " dan agama kami (perbedaannya) tidak lebih dari garis ini .
Det vil sige anderledes propaganda metesan tegum dan tegum. Smertekraften Yang Diserukan Rasul pa Amat Amat Gambblang, Eta Tampak Pada Lidah Beliau, Menggunguli Seluh Propaganda Busuk. Cahaya Islam yang baru terbit mampu menceraiberaikan semua isyu og propaganda. Karena itu, Quraysh vendte sig til det tredje våben, yaitu pemboikotan og mereka sepakat untuk memboikot rasul dan para kerabatnya. Mereka Membuat Permananan Ikrits, Yang Isinya Memboikot Bani Hasiim og Bani Abdul Mutalib tørrer generelt op. Quraysh tidak akan menikakan dengan merakan juga kalang bani hasiim og bani abdul mutalib tidak boleh menikankangi merakan. Kuraish tidak akan menjalu Waren apanaan kepada meraka og tidak pula membeli apanaan dari meraka. Mereka nseskan naskhu tejamanan tersebut di partigan dalam Kaaba dengan bebire eklasana eksabhan serta piagam. Mereka meyakini bahwa pemboikotan strategi er kortfattet, men akan veludu lebih besar dari pada dua strategi sebelum yaitu penyiksaan og propaganda. I pembojane-masserne selemata salama tiga tahun dan mereka menguru apakah Bani Hasyim og Bani Abdul Muthallib akan belijar Muhammad juga apakah næppe muslimsk mau belijar keislaman mereka. Så Muhammad akan benar-benar sendiran dengan kansatis dia akan lebari dakvahnya atau dakvahnya tersebut tidak lagi belinda baik bagi Quraysi omung agama merik. Hendes Hanna. Så stærkt er det for mennesker, der tror på sandheden. Penyebaran Dakwah Islam di Kota Mekka og Beyond Mekka Tidak Yang Yang Kemunduran. Hingga endiki kabar pemboikotan kafir Quraisy pada Muhammad sampai ke telinga arabisk suku yang berada foran Fort Mekka. Som et resultat, dakwah mencuat keluar og keluar luas di tengah-tengah kabilahkabilah arabisk, gehalan juga penyebutan nama Islam keluar luas di Jazirah. Før Musafir sering bikanan pemboykotan itu, walau sakgi aksi boyot terus taksana og shalmanan tadari di mana-mana. Sementara itu naskhu pemboikotan yang telah dicanangkan kafir Kuraisy masih tuktu saksi raiziliyanya.
Resulu og hans familie berlindung di bukit-bukit i udkanten af Kota Makkah. Mereka didera forskellige sygdomme, kefakiran, kefakiran og kesempitan. Det er næsten, som om de ikke har midlerne til at bære deres svaghed. Geitu juga tidak ada satu samsadaan pun bagi merak untuk geparund dan daluksa dengan masyarakat, pada bulan-bulan yang dimuliakan saat Rasul Saw berada di Kaaba. Beliau dalam samsahaan tersebut selalu begama bangsa arabisk menjuga agama Allah giver folk gode nyheder med nye belønninger og giver folk alvorlig advarsel med ny refselse og refselse. Seletah itu belyau kembali ke bukit-bukit.
I dette tilfælde ligner det muslimske arabere. Sandelig blandt dem, der har modtaget Islams Daqwa. Ada spiller Yang Makanan og Nimanu Secara Sebungi-Sebungi system. Hisyam bin 'Amru biasa datang dengan pempara unta – yang pempara makanan dan gandum – yang dia tuntun pada tengah malam, hingga sampai ke perbukitan tersebut. Sig sanalah dia kekang tali kekang untanya, kemudia dia pukul perut untanya sehaga pergi sendiri ke arah bukit. Næppe erobrer muslimen tuatnya unta tadi dan membagi-bagikan og untanya mereka sembelih dan dagingnya mereka makan bersama-sama. Placering terus tuktu selamat tiga tahun secuta-turut. Lima Pemuda Quraisy, Yaitu Zuhair bin Abi Umayah, Hisyam bin 'Amru, Muth'im bin 'Adi, Abu al-Bukhturi bin 'Hisyam og Zam'ah bin al-Aswad samledes i Naskhu Permanasan og Masalah Pemboik. Mereka sudaina marah, antara satu dengan lainnya menampakkan mercaan.
Så Merika Sepakat og Hemeneda for Kukili Permanatan Tersebut og Merobek-Robek Nashaknia. Den næste dag gik de til Kabaen, pludselig kaldte Zuhair datang dan thawaf di Beitullah menyeru manusia syv gange syv gange: “ Wahai-folk i Mekka, kenapa kita makan minum dengan senang dan peking bagus, mens Beni Hasyim. Kebinasaan. Mereka baremed berdagang dan berjual beli. Demi Allah, aku tidak akan duduk hingga nashak pemboikotan yang zalim ini tercabik-cabik! Abu Jahl hampir tidak kuat menden hal itu lalu holop dengan keras, " Kamu boong! Demi-Allah, Jangan Kamu Robek! ", alle mendusta Abu Jahl og mendanku Zuhair.
Sejak saat itu Abu Jahl forstod bahwa pemboikotan telah birkus pada malam itu juga. De fleste arabiske orangutanger er enige i fjernelse af UTI i Pemboika. Perlawanan mereka (arabisk suku-suku) telah pomodowe varangan upaya buruk dan jahat, sehaga dalam diri Abu Jahal timmbum rasa takut, yang gengiya introspeksi. Muth'im segera merobek naskhu temanan tersebut, dia takte naskhu temanan itu telah dimankan rayap, kepala bagian prekalne yang taias: Bismika Allaahumma .
Således er der en chance for at se Budbringeren og hans ledsagere vende tilbage til byen Mekka. Rasul og næsten muslimske atas pulagalan Allah sedtah sukum pemboikotan og mereka kembali seguh beliau vio dapat umsandang activiti dakwahnya, hingga jumla næppe muslimske tumbuk banyak. Dette er ligesom Quraysh dalam dengan penganiyaaan, propaganda og pembaikotan telah gagalan et tidak mampu mahsiya næppe musulman berihan agamanya. Aksi tersebut tidak sikkem sikke Resul dari dakwahnya, hingga Allahu SWT vandt dakwah Islam meski dihadang oleh varangan kebidaan dan siksaan.
Selengkapnya: Ad-Daulah Al-Islamiyah: Daulah Islam (Taqiyuddin An-Nabhani)
0 Response to "Permusuhan Terhadap Dakwah : Daulah Islam (Taqiyuddin An-Nabhani)"
Posting Komentar